Skip to main content

Satu lagi bukti bahwa ada kejayaan dalam setiap amal agama, tidakkah mereka berfikir...???



Rumah Tempat Mengaji Ini Selamat dari Bencana Longsor Banjarnegara

Subhanallah… Sekali lagi Allah memperlihatkan kebesaran-Nya. Di tengah dusun yang luluh lantak, rata dengan tanah, akibat terjangan longsor bukit Telaga Lele, dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, ada satu rumah dengan kebun jagungnya utuh, selamat. Rumah itu ternyata biasa digunakan untuk mengaji. Sang pemiliknya pun dikenal tetangganya sebagai orang yang murah hati.
Seperti diketahui, Jumat lalu (12/12), bencana longsor telah menyapu habis rumah penduduk yang berada di lereng bukit. Material longsor mengubur hidup-hidup dusun seluas 25 hektare, dengan 35 rumah dan 55 kepala keluarga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 88 korban dinyatakan masih tertimbun, 20 mayat telah ditemukan serta 15 orang luka-luka.


Seorang warga menunjuk rumah Juan (foto: detik.com)


Di tengah pemandangan yang menggetarkan hati itu, rumah bercat putih itu nampak masih kokoh berdiri. Menurut penelusuran wartawan detik.com, rumah tersebut milik seorang petani jagung dan sayuran, Juan (25).

Dua tetangga Juan, Yono dan Rumiyah memastikan soal ini. Juan memang dikenal sebagai orang baik yang memberi bantuan tanpa pamrih.

"Itu punya Juan, dia orangnya baik suka menolong. Suka bantu-bantu," jelas Rumiyah yang ditemui di pengungsian di Karangkobar, Senin (15/12).

Rumiyah yang rumahnya berada berseberangan dengan rumah Juan mengaku melihat rumah Juan yang utuh sebagai sebuah mukzizat.

"Itu semua keajaiban, itu semua rumah di sekitarnya kena longsor," jelasnya.

Sedang menurut Yono, sosok Juan dikenal sebagai tetangga yang baik. Rumah dia juga kerap dipakai pengajian. "Biasa di kampung dipakai pengajian, selamatan," jelas Yono.

Juan diketahui meninggal dunia dalam peristiwa ini. Dia dan anaknya Daffa (8) saat peristiwa terjadi tengah berada di luar rumah, di tempat orangtuanya. Keduanya tertimbun longsoran. Namun istrinya Khotimah selamat dalam insiden itu.
Secara terpisah, sang istri Khotimah, kepada detik.com mengatakan bahwa dia sendiri tidak tahu bila rumah dan kebun jagungnya yang justru persis berada di bawah bukit aman dari longsor. Khotimah yang sedang hamil tujuh bulan, mengaku saat kejadian benar-benar melihat dengan jelas longsor yang menimbun puluhan rumah itu.


Rumah Juan dan Khotimah, selamat dari longsor (foto: detik.com)

Peristiwa itu terjadi ketika itu dirinya tengah mengambil pakaian dari jemuran bersama keponakannya Wawan (11).

"Saya melihat ada longsor dari atas bukit turun seperti ombak. Saya langsung lari masuk rumah dan menarik wawan dan lari keluar rumah," jelas dia di Puskesmas Karangkobar kepada detik.com.

Khotimah dan Wawan selamat, walau saat lari menyelamatkan diri sempat terdorong tanah beberapa puluh meter. Kini Khotimah terbaring di pengungsian. Petani ini tak mau berkomentar banyak saat ditemui siang ini, Senin (15/12/2014). Dia berduka karena suaminya Juan dan putranya Daffa meninggal dunia. (may/voa-islam.com)


Rumah-selamat-dari-longsor-640x4.jpg

 Sumber : http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/12/15/34515/rumah-tempat-mengaji-ini-selamat-dari-bencana-longsor-banjarnegara/#sthash.H4AmBA8L.dpbs

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k