Skip to main content

MENTERI PERTAHANAN RI TINJAU PEMBANGUNAN YONIF-10 MARINIR



Dispen Kormar (Batam). Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Purnomo Yusgiantoro meninjau pembangunan Batalyon Infanteri-10 Marinir di Pulau Setokok, Batam, Jumat (20/12/2013).
Dalam kunjungan tersebut Menhan RI yang didampingi oleh Kasal Laksamana TNI Dr.Marsetio, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Rahmat Lubis, Karo TU Kemhan Brigjen TNI Bambang Hartawan, dan sejumlah pejabat TNI AL dan Kemhan, disambut oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung perkembangan proyek pembangunan Yonif-10 Marinir yang sampai saat ini sedang berlangsung.

 
Untuk perlu diketahui bahwa pembentukan Yonif 10 Marinir di P.Setoko, Batam ini merupakan instruksi langsung presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang menganggap bahwa kehadiran Korps Marinir Di Batam sangat diperlukan.

Hal ini mengingat Batam merupakan wilayah yang sangat strategis, yang berbatasan langsung dengan wilayah Singapore dan Malaysia, yang memiliki potensi konflik yang cukup besar. Sehingga keberadaan Korps Marinir sebagai pasukan elit TNI AL adalah suatu kebutuhan.

Salah satu hal yang membuat SBY melirik Korps Marinir agar menjadi pasukan pemukul di P. Batam khususnya dan Kepri pada umumnya adalah karna prestasi yang telah diukir oleh para petarung matra laut ini pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), baik yang terekspos oleh media maupun yang tidak (rahasia)


Sebelum kunjungan tersebut, Menhan RI Purnomo Yusgiantoro meresmikan tiga kapal perang dalam sebuah upacara militer yang dipimpin Komandan Upacara Danyonmarhanlan IV Tanjungpinang Mayor Marinir Arief RH Anggorojati di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Ketiga kapal perang buatan putra-putri Indonesia yang diproduksi PT. Palindo Marine Shipyard Batam tersebut adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Alamang 644 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireun II-1-63 dan KAL Kumai I-6-58, yang memiliki spesifikasi teknologi tinggi disiapkan untuk penambahan alusista TNI AL dalam mengamankan NKRI.

Korps Marinir memang bukan yang terbesar atau terpopuler,, tapi sejarah mencatat kami tetap yang terdepan dalam Garda pertahanan NKRI dan selalu ada bersama rakyat,, karna kami ada, dari dan untuk rakyat


http://www.marinir.mil.id/index.php/component/content/article/123-break/1977-menteri-pertahanan-ri-tinjau-pembagunan-yonif-10-marinir

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k