Skip to main content

Malaysia Deportasi 288 TKI Menuju Kota Tanjungpinang

Malaysia Deportasi 288 TKI Menuju Kota Tanjungpinang

Minggu, 5 Januari 2014 00:03 WIB
Malaysia Deportasi 288 TKI Menuju Kota TanjungpinangLaporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan 
 
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG -- Sebanyak 288 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah dideportasi dari Malaysia ke Tanjungpinang, Provinsi Kepri. Mereka dipulangkan melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang, Sabtu (4/1/2014), sekira pukul 15.00 WIB.
 
Dari jumlah 288 TKI, sebanyak 207 orang merupakan TKI Pria dan 74 Tenaga Kerja Wanita (TKW), 4 anak laki-laki, dan 3 anak perempuan. Setelah tiba di pelabuhan,, mereka langsung disambut petugas dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang.
 
"Ini kedatangan pertama pada tahun 2014. Jumlahnya 288 orang pria, wanita, dan anak-anak," ujar seorang petugas di pelabuhan, Sabtu (4/1/2014).
 
Usai turun dari kapal, mereka langsung diarahkan menjalani tes kesehatan di pelabuhan tersebut. Selanjutnya, panitia kembali membariskan mereka agar tertib dan bisa mengikuti proses selanjutnya.
 
"Memang prosedurnya seperti itu, setelah turun dari kapal, kesehatan mereka kita periksa kembali," ujar petugas itu lagi.
 
Ratusan TKI/TKW yang diusir ini langsung diantar menuju lokasi penampungan menggunakan mobil angkutan umum (Angkot). Untuk TKW dan anak-anak dibawa menuju shelter penampungan yang ada di Senggarang. Sedangkan untuk TKI dibawa menuju domitori yang ada di kawasan KM 7, Tanjungpinang.
 
Pantauan Tribun Batam (Tribun Network) di lapangan, ada beberapa TKW yang sedang mengandung. Satu di antaranya hamil tua dan tinggal menunggu hari melahirkan. "Sudah lewat 9 bulan, semoga saja nanti malam dia lahirnya, ini sudah di Indonesia lagi," jelas salah seorang TKW yang mengaku berasal dari Medan, Sumatera Utara ini. Ditanyakan mengenai keberadaan suaminya, ia menegaskan, saat ini suaminya berada di Indonesia. Kemarin suaminya sempat pulang untuk mengurus permit agar ia bisa kembali bekerja di Malaysia. Ia mengaku bersedih lantaran di hari-hari seperti ini, suami tercinta tidak bisa mendampinginya. "Ya mau gimana lagi, tapi dia tahu saya ke Tanjungpinang hari ini," tutupnya.
 
http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/05/malaysia-deportasi-288-tki-menuju-kota-tanjungpinang

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k