Skip to main content

Patut Dicontoh, Pemimpin Korea Utara Eksekusi Mati Pamannya Yang Korupsi



Foto Mr Chang di pengadilan, tanggannya diborgol
Foto Mr Chang di pengadilan, tanggannya diborgol
Kantor berita pemerintah Korea Utara atau Korea Central News Agency (KCNA) mengabarkan bahwa  wakil Kepala Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara, Jang Song Thaek telah dieksekusi mati.
Seperti dikutip oleh nknews.org, pengadilan militer khusus menilai Jang Song-thaek sebagai pengkhianat bangsa karena telah melawan partai, kontra-revolusioner, dan menyalahgunakan karir politiknya.

Jang yang menikah dengan bibi kandung pemimpin Korut, Kim Jong-un disebut berupaya  menggulingkan negara dan merebut kekuasaan tertinggi partai.“Partai kami tidak akan mengampuni siapa pun yang menantang kepemimpinan dan melanggar kepentingan negara dan orang-orang yang melanggar prinsip revolusi, terlepas dari posisi dan jasanya,” seru Partai Buruh Korea atau Workers’ Party of Korea (WPK), sebagaimana dikutip Xinhua.

Sementara media Korea Selatan, Yonhap menyebut bahwa Jang dikenai Pasal 60 KUHP UU Korea Utara. Eksekusi dilakukan setelah Jang dipecat dari jabatan politiknya dan juga dari Partai Buruh pada pertemuan Biro Politik Komite Pusat Partai Buruh di Pyongyang Minggu (8/12).[wid]

http://posmetrobatam.com/2013/12/patut-dicontoh-pemimpin-korea-utara-eksekusi-mati-pamannya-yang-korupsi/

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k