Skip to main content

Al-Quran Berusia 1.300 Tahun Hilang dari Museum

Al-Quran Berusia 1.300 Tahun Hilang dari Museum

Al-Quran Berusia 1.300 Tahun Hilang dari Museum

Seorang siswa membaca Al Quran,ketika mengikuti pesantren Ramadhan di SDN Buugih 3 Pamekasan, Madura, Jatim, Senin (30/7). ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO.CO, Sana'a - Pemerintah di Yaman telah mengumumkan adanya penyelidikan publik untuk mencari Al-Quran kuno dan pedang antik yang dicuri dari Museum Nasional negara itu. Pencurian terjadi bulan lalu. Komite Budaya, Pariwisata, dan Media Parlemen Yaman meminta adanya pemeriksaan terhadap Otoritas Umum Turisme, Barang Antik, dan Museum (General Authority of Tourism, Antiquities and Museums /GATAM).

Kepala GATAM Abdu Al-Hudaifi menyebut peristiwa ini sebagai pencurian identitas dan sejarah Yaman. Dia menambahkan, Al-Quran yang dicuri itu manuskrip langka yang berusia 1.300 tahun. Menurut Islam, wahyu terakhir turun kepada Nabi Muhammad pada 632 M, sekitar 1.381 tahun yang lalu.

"Sebuah komite parlemen akan dibentuk untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya pencurian itu," kata Al-Hudaifi. Sebuah penyelidikan terpisah akan dilakukan secara terbuka, berdasarkan perintah dari Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi.

Manajer keamanan Museum Nasional, Aqeel Al-Nabhi mengatakan, kurangnya pengamanan ikut berkontribusi terhadap pencurian itu. "Tidak ada kamera pengintai, tidak ada sistem alarm, generator telah berhenti operasi --bahkan tidak ada pencahayaan yang tepat," kata Al-Nabhi.


http://www.tempo.co/read/news/2013/10/29/115525644/Al-Quran-Berusia-1300-Tahun-Hilang-dari-Museum

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k