Skip to main content

Marinir USA Minta Pulang Saat Latihan Bersama TNI

Marinir USA Minta Pulang Saat Latihan Bersama TNI

 

BANYUWANGI--Sepuluh prajurit Marinir Amerika yang disebut United States Marine Corps (USMC) terpaksa harus dievakuasi akibat kelelahan saat menjalani latihan bertahan hidup di dalam hutan Selogiri, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa. Staf Dinas Penerangan (Dispen) Korps Marinir Lettu Mar Mardiono melaporkan sejak Senin (19/10) hingga Selasa (20/10), tercatat 10 prajurit Marinir Amerika yang tumbang dan tidak sanggup melanjutkan latihan survival akibat kelelahan dan tidak tahan dengan cuaca tropis.

"Misalnya, Ranus (26) yang berpangkat BFC dan kelahiran California, merupakan salah satu dari 10 Prajurit Marinir Amerika yang terpaksa harus dievakuasi tim medis dari Korps Marinir Indonesia," katanya, didampingi rekannya Serda Mar Kuwadi.

Latihan Survival itu diikuti 362 Marinir Amerika yang dipandu 16 pelatih, tiga interpreter (penerjemah), empat personel komunikasi, dan lima Prajurit Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir TNI AL. Kegiatan survival ini merupakan bagian dari rangkaian Latihan bersama (latma) Marinir Amerika dan Indonesia yang bertajuk "Interoperability Field Training Exercise (IIP?FTX) .

Latma yang dikomandani Kolonel Marinir Nur Alamsyah itu dilakukan di empat tempat, yaitu di Pantai Banongan, Puslatpur Marinir Karangtekok, Kecamatan Banyu Putih, Situbondo, Pasewaran, dan hutan Selogiri Banyuwangi. Di Selogiri, 362 Prajurit Marinir Amerika yang menjelajahi hutan liar itu dibagi menjadi dua gelombang yang setiap gelombang dibagi menjadi lima tim dengan didampingi pelatih dan dokter dari Korps Marinir TNI AL.

Satu per satu tim diberangkatkan masuk ke dalam hutan, tetapi panitia sudah menyiapkan rintangngan dan jebakan ranjau yang dipasang sedemikian rupa sebagai tantangan, sehingga sesekali terdengar suara ranjau yang meledak dari balik rerimbunan hutan. Ledakan itu membuat para prajurit kalang kabut, namun mereka tetap saling berkoordinasi dalam satu komando dengan komandan regunya.

 
Sebelum menjalani perang di dalam hutan, para prajurit Marinir Amerika itu dibekali beberapa pengetahuan dan wawasan terkait cara bertahan hidup di dalam hutan. "Mereka juga kami ajari bagaimana cara makan tumbuh-tumbuhan di hutan, menghadapi hewan di antaranya ular dan beberapa jenis binatang buas," kata Kepala Tim (Katim) Survival Kapten Marinir M Machfud.

Pelatih lainnya, Pelda Marinir Mujiono mempraktikkan bagaimana cara yang benar dalam menjinakkan ular. Beberapa prajurit Marinir Amerika juga ada yang mencoba makan beberapa jenis tumbuhan liar. Dengan bekal logistik yang terbatas, seorang tentara memang dituntut bertahan hidup. Setiap gelombang Latihan Survival itu memakan waktu empat hari empat malam.

"Mereka menghadapi tantangan berat, meski mereka membawa perlengkapan tempur seperti senapan laras panjang M.16 A4, GPMG, senjata canggih lainnya yang dilengkapi dengan infra merah, peralatan komunikasi yang cukup canggih, dan alat digital petunjuk posisi di bumi (Global Positioning System/GPS)," katanya.
 

Amerika boleh aja menang teknologinya tapi pengalaman tetap nomor 1, baru latihan aja udah gitu gimana kalau perang beneran ya???
Tapi tetep cinta damai ya jangan sampe perang perang kalau perang perangan sih gpp he... he...

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm...

Indonesia di sadap,,? ini kata Menhan RI

Menhan: Jika Terbukti Disadap, Kami Akan Bertindak Keras Namun jika terbukti disadap, Menhan akan bertindak keras. Jum'at, 8 November 2013, 15:59    Denny Armandhanu, Santi Dewi   Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro ( ANTARA/HO) VIVAnews - Kementerian Pertahanan RI berani mengklaim institusinya aman dari aksi penyadapan yang selama ini ramai disebut dilakukan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) dan Amerika Serikat (NSA). Hal itu lantaran, Kemhan telah melindungi semua data dengan cara enkripsi dan sistem alogaritma yang kuat. Hal itu diungkap oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro ketika memberikan keterangan pers di Gedung Kemhan, pada Jumat, 8 November 2013. Menurut Purnomo, begitu isu penyadapan itu merebak, dia langsung mengecek ke dalam sistem perlindungan informasi di internal institusi yang dia pimpin. "Saya sebelumnya sudah mengecek kepada para ahli siber yang bekerja di sini. Mereka me...

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k...