Skip to main content

Marinir terdepan di Garda NKRI

130 prajurit marinir berangkat ke Ambalat

Kamis, 26 September 2013 20:28 WIB

Pos pengamat prajurit Korps Marinir di P. Sebatik.
 PANTANG MUNDUR MATI SUDAH UKUR,,,!!!

"Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 130 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Ambalat XVII berangkat ke kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur."

Keberangkatan 130 prajurit itu dilepas Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso di lapangan apel Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Kamis.

Di hadapan 130 anggota Satgasmar Ambalat XVII, Siswoyo mengatakan Pasmar-1 untuk kesekian kalinya mendapatkan kehormatan dari negara guna memberangkatkan prajurit-prajurit terpilihnya untuk melaksanakan tugas mulia mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kalimantan Timur.

"Para prajurit akan bertugas di perbatasan Pulau Sebatik yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan di bawah kendali operasi Guspurlatim," katanya.

Di daerah Pulau Sebatik, lanjutnya, terdapat batas wilayah antara Indonesia dengan negara Malaysia, yakni batas wilayah yang mempunyai nilai sangat strategis terhadap penentuan batas wilayah kedaulatan kedua negara.

Dengan kesiapan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII, Komandan Pasmar-1 berkeyakinan bahwa seluruh anggota Satgas mampu melaksanakan tugas menjaga nama baik Korps Marinir dalam mengemban tugas negara tersebut.

"Tugas kalian yang paling berat yaitu mengatasi kejenuhan dan mengatasi hawa nafsu, itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi, namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 mengharapkan kepada seluruh anggota satgas agar menjauhi perselisihan dengan masyarakat, sebaliknya justru berusaha menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XVII bisa diterima masyarakat.

"Yang tidak kalah penting adalah selalu menjalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI, dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XVII Kapten Marinir Ahmad Fauzi mengatakan sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XVII telah menerima pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, dan situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan.

Selain itu juga pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat Pulau Sebatik. Prajurit juga telah melaksanakan latihan pratugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.

Personel Satgasmar Ambalat XVII, lanjutnya, selama enam bulan di daerah penugasan akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, dan Bambangan.

Pelepasan 130 prajurit Marinir itu juga disaksikan Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Danmenbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri A Djatmika, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M Nadir, para Asisten Pasmar-1, dan perwira di jajaran Pasmar-1.

Dalam waktu yang sama (26/9), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Marinir Pertahanan dan Pangkalan V Surabaya, Ujung, Surabaya. (E011/S024)

Editor: Ruslan Burhani & Putraindonesia82.blogspot.com

http://www.antaranews.com/berita/397595/130-prajurit-marinir-berangkat-ke-ambalat

IF NEGOTIATION FAILED SEND US, INDONESIAN MARINE CORPS,,,,!!!

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm

Jepret: Amankan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014

Yonmarhanlan IV dalam pengamanan Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Mayor Marinir Arief RH Anggorojati sedang memberikan arahan pengamanan sebelum acara Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dibuka Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di Ball Room, Swiss Bel Hotel, Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (29/03/2014) lalu. Bendera 17 negara perserta Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan Selandi

Bukti prajurit Korps Marinir (dulu KKO AL) bukan tentara koran..!!!

Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa prajurit Korps Marinir selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran dalam riwayat NKRI, baik ada maupun tidak ada publikasi dari media. Karena Korps marinir bukan "TENTARA KORAN" , bukan juga "YANG TERBESAR" . Namun senatiasa menjadi " YANG TERBAIK" dan "TERDEPAN" dalam garda pertahanan NKRI. disaat "MEREKA" sibuk "cari muka" Korps Marinir setia untuk mengabdi dari "atas permukaan" (dengan publikasi) maupun "bawah permukaan / silent operation" (tanpa publikasi),, Kini keharuman tulus "pengabdian yang tanpa batas" prajurit Korps Marinir pada republik ini kembali semerbak melalui salah satu prajurit terbaiknya,,,, TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar, dua orang pejuang Indonesia yang tengah ramai menjadi pembicaraan belakangan ini menyusul reaksi keras Singapura atas penamaan Kapal Perang Indonesia yang menggunakan nama k