Skip to main content

peran wanita

Jangan Menyepelekan Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga
Selasa, 26 November 2013 | 06:57 WIB


KOMPAS.com — Salah satu alasan perempuan menunda pernikahan adalah mereka enggan merelakan karier untuk sepenuhnya mendedikasikan waktu mengurus rumah tangga. Pemikiran seperti ini diduga karena pandangan banyak orang yang menyepelekan bahwa ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan apalagi pencapaian.
Beberapa waktu lalu, seperti dilansir oleh Daily Mail, majalah Parents menggelar survei terhadap sejumlah responden ibu rumah tangga. Selanjutnya, hasil poling mengungkapkan bahwa 92 persen ibu rumah tangga mengatakan, pekerjaan mereka lebih sulit dibandingkan perempuan kantoran. Pernyataan ini didukung oleh 500 perempuan lainnya, yang setuju bahwa pekerjaan paling berat di dunia adalah menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga.
Kemudian sekitar 33 persen perempuan yang baru saja melahirkan mengaku mengalami dilema tingkat tinggi saat dihadapkan pada pilihan merawat bayi di rumah atau meneruskan karier. Menurut mereka, pilihan sulit ini karena mereka memiliki kekhawatiran, apakah akan menjadi seorang ibu teladan bagi buah hatinya atau tidak.
Maka, dari hasil poling, 66 persen responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sering menyembunyikan rasa panik akan kondisi keuangan keluarga. Survei pun menguak data yang melaporkan sekitar 28 persen ibu rumah tangga acap kali direndahkan oleh kerabat dan sahabat yang bekerja kantoran, dipandang sebagai pemalas karena tidak bisa membantu suami dalam mencari nafkah.
Bahkan, di Norwegia, the Housewife’s Association, organisasi yang beranggotakan 60.000 ibu rumah tangga, harus berganti nama menjadi the Women and Family Association. “Pergantian nama dikarenakan titel ibu rumah tangga terdengar memalukan,’’ ujar Charlotte Koren, Pakar Ekonomi dari Norwegian Instititute of Social Research, seperti yang dikutip dari laman NYTimes. 

Koren sendiri mengaku pernah menjadi anggota dari organisasi tersebut, tetapi belakangan memutuskan untuk keluar.
Pergeseran waktu dan pola pikir perempuan menghasilkan ambisi untuk bisa sukses dan maju seperti pria. Berbagai pengorbanan pun harus dilakukan, salah satunya mengurangi waktu di rumah dan menunda menikah.
Padahal, menjadi ibu rumah tangga sama sulitnya dengan berbagai profesi di perusahaan, tetapi tidak mendapatkan benefit dan fasilitas seperti perempuan karier lainnya. Ibu rumah tangga tidak memiliki asuransi kesehatan, tidak memiliki gaji bulanan, tidak memiliki "privillege" untuk menghabiskan beberapa jam di salon pada akhir pekan, karena tidak ada hari libur untuk mereka!
Sumber :
Daily Mail
 http://female.kompas.com/read/2013/11/26/0657032/Jangan.Menyepelekan.Pekerjaan.sebagai.Ibu.Rumah.Tangga

Comments

Popular posts from this blog

Kasal ajak Marinir mengobrak - abrik musuh di akhir masa jabatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (5/1). Pelepasan Laksamana TNI Marsetio itu didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) A. Faridz Washington. Apel khusus yang dilaksanakan cukup hidmat itu juga dihadiri Wakil KSAL Laksamana Madya Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabes TNI AL, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio. Di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana Marsetio mengatakan dirinya saat ini teringat peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013. "Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehorm...

Indonesia di sadap,,? ini kata Menhan RI

Menhan: Jika Terbukti Disadap, Kami Akan Bertindak Keras Namun jika terbukti disadap, Menhan akan bertindak keras. Jum'at, 8 November 2013, 15:59    Denny Armandhanu, Santi Dewi   Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro ( ANTARA/HO) VIVAnews - Kementerian Pertahanan RI berani mengklaim institusinya aman dari aksi penyadapan yang selama ini ramai disebut dilakukan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) dan Amerika Serikat (NSA). Hal itu lantaran, Kemhan telah melindungi semua data dengan cara enkripsi dan sistem alogaritma yang kuat. Hal itu diungkap oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro ketika memberikan keterangan pers di Gedung Kemhan, pada Jumat, 8 November 2013. Menurut Purnomo, begitu isu penyadapan itu merebak, dia langsung mengecek ke dalam sistem perlindungan informasi di internal institusi yang dia pimpin. "Saya sebelumnya sudah mengecek kepada para ahli siber yang bekerja di sini. Mereka me...

intelijen asing di Indonesia harus waspada...!!!

Hacker Anonymous Indonesia Serang Australia TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok hacker yang menamakan diri Anonymous Indonesia menulis di Twitter daftar lebih dari 100 situs Australia yang dibajak kelompok ini. Kelompok itu menyatakan telah melakukan aksi tersebut sebagai respons atas laporan kegiatan penyadapan oleh Australia. Situs-situs itu dirusak dan menampilkan pesan "Stop Spying on Indonesia" atau "Berhentilah Memata-matai Indonesia". Kebanyakan situs yang diretas adalah situs kegiatan bisnis kelas bawah Australia dan diduga dipilih secara acak. Sebelumnya dilaporkan, Kedutaan Besar Australia di Jakarta dimanfaatkan pemerintah Negeri Kanguru itu untuk memata-matai Indonesia. (Baca: Kedutaan Besar Australia Terlibat Penyadapan) Sidney Morning Herald melaporkan kedutaan-kedutaan besar Australia di Asia juga menjadi bagian dari operasi Amerika Serikat. Kabar ini membuat Indonesia berang. Duta Besar Australia untuk Indonesia pada Jumat, 1 N...